Berikut 6 Macam-Macam Bencana Alam di Indonesia dan Penjelasannya
Macam-Macam Bencana Alam – Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang rawan bencana alam. Bukan tanpa alibi, Indonesia dengan cara geografis dilingkari oleh Cincin Api Pasifik serta sabuk pegunungan besar. Tidak cuma itu, lempeng tektonik dapat diamati di banyak area Indonesia. Kedua perihal itu membuat Indonesia rentan kepada musibah alam, paling utama dentuman gunung berkobar serta guncangan alam. Tidak hanya gunung berkobar serta guncangan alam, Indonesia terdiri dari sebagian pulau serta dikelilingi oleh laut yang beresiko hadapi musibah alam. Selanjutnya 6 berbagai musibah alam di indonesia :
1. Gempa Bumi
tirto.id -Guncangan alam umumnya diakibatkan oleh pergerakan lapisan alam. Gelombang sesuatu area merujuk pada tipe serta rasio guncangan alam yang dirasakan sepanjang rentang waktu durasi khusus. Maanfaatkan seismograf buat mengukur guncangan alam. Indonesia yang berdiri di atas kediaman yang bisa digerakkan kerapkali memunculkan fibrasi ataupun gejolak. Akibatnya dari kecil sampai besar. Tidak cuma itu, guncangan di Indonesia pula dapat diakibatkan oleh kegiatan vulkanik serta puing- puing batuan.
Dalam asal usul Indonesia, guncangan alam terbanyak yang menyantap banyak korban jiwa merupakan guncangan alam Aceh tahun 2004. Musibah alam itu terjalin pada bertepatan pada 26 Desember 2004 dengan daya 9. 3 rasio richter. Tipe guncangan bersumber pada faktornya Guncangan tektonik sejenis ini diakibatkan oleh kegiatan tektonik, ialah pergerakan lempeng tektonik dengan cara seketika, serta daya lempeng bermacam- macam dari kecil sampai besar. Guncangan alam sejenis itu bisa menimbulkan banyak kehancuran ataupun musibah alam. Kenyataannya, fibrasi seismik yang kokoh hendak menabur ke semua bagian alam. Guncangan alam tektonik terjalin sebab terdapatnya pembebasan tenaga yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, semacam perihalnya karet gelang yang seketika terbebas serta terbebas.
Gempa jenis ini disebabkan oleh meteor atau asteroid yang menghantam tanah, jenis gempa ini sangat jarang terjadi. Gempa bumi semacam itu biasanya terjadi di daerah kapur atau daerah pertambangan. Gempa ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti bahan peledak, ledakan nuklir, atau palu yang menghantam permukaan bumi.Guncangan vulkanik terjalin dampak kegiatan magmatik yang umumnya terjalin saat sebelum dentuman gunung berapi. Bila aktivitasnya besar hingga hendak memunculkan dentuman serta guncangan alam . Gempa hanya terjadi di sekitar gunung berapi.
2. Gunung Meletus
lacitybeat – Tidak hanya itu saja, dentuman gunung berapi pula masuk dalam catatan musibah alam yang kerap terjalin di Indonesia. Bencana alam ini juga penyebabnya karena aktivitas vulkanik atau aktifnya perut besar di alam. Di Indonesia sendiri mempunyai sebagian gunung berapi aktif yang sering menghasilkan awan panas sampai meletus. Musibah alam pula terjalin di Gunung Merapi yang meletus di Yogyakarta. Musibah ini terjalin pada 26 Oktober 2010. Musibah pula membunuh sekurang- kurangnya 353 orang dampak awan panas tercantum Mbapi Maridjan yang berawan.
Sebab dari letusan gunung berapi seringnya terjadi karena adanya pengendapan magma yang berada di bumi, yang kemudian dibuang oleh gas bertekanan tinggi. Gunung berapi atau gunung berapi itu sendiri biasanya didefinisikan sebagai sistem fluida yang terdiri dari batuan cair bersuhu tinggi, yang strukturnya membentang dari kedalaman atmosfer hingga ke permukaan bumi sekitar 10 kilometer.Selain itu, gunung berapi memiliki sedimen dalam jumlah besar yang diemisikan selama letusan. Zat yang dibawa oleh letusan gunung berapi biasanya adalah abu vulkanik, magma, gas beracun, pasir dan bebatuan dengan berbagai ukuran, dan lain-lain, tergantung dari gunung berapi tersebut.
Faktor yang utama yang dapat menyebabkan gunung berapi aktif dan meletus adalah magma yang terkumpul di ruang magma di bawah gunung berapi sudah penuh dan akhirnya didorong keluar dari gunung berapi. Magma yang keluar disebut lahar. Suhu lahar 700 hingga 1200 derajat Celcius.Letusan gunung berapi merupakan bencana alam yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan banyak kerusakan dan kerugian yang sangat besar. Pasalnya, letusan gunung itu dapat menyebabkan kerusakan yang terjadi pada pemukiman dan pertanian. Padahal, letusan gunung berapi juga dapat menimbulkan pencemaran udara sehingga merusak alam.
3. Tsunami
Musibah alam selanjutnya merupakan tsunami. Tsunami ialah sesuatu situasi alam yang memunculkan deretan gelombang dampak pergerakan lempeng dasar laut. Saat sebelum tsunami, gejolak guncangan umumnya dialami di wilayah yang dekat dengan pusat gejolak. Sehabis waktu durasi itu, gelombang hendak mundur serta lekas timbul dalam wujud gelombang besar yang mungkin besar hendak memusnahkan wilayah sekelilingnya. Pada 22 Desember 2018, Anak Krakatau rusak di Antara serta menghantam pantai Banten serta Lampung, Indonesia.
Ada banyak faktor penyebab tsunami, yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Gempa bawah laut
Hampir 90% kejadian tsunami di dunia disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut akan menimbulkan banyak getaran yang akan memicu terjadinya tsunami. Gempa bawah laut merupakan salah satu jenis gempa tektonik yang terjadi akibat pertemuan atau tumbukan lempeng tektonik. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua gempa bumi di bawah air menyebabkan tsunami.
2. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi, baik di atas maupun di bawah laut, dapat menyebabkan tsunami. Nah, faktor inilah yang menjadi penyebab terjadinya tsunami di Banten Banten. Letusan Gunung Anak Krakatau dipercaya menjadi penyebab tsunami yang menyebabkan gelombang naik. Namun, gunung berapi tersebut hanya akan memicu tsunami jika gaya getarannya cukup besar. Tahukah Anda, getaran gunung berapi setara dengan gempa tektonik bawah laut. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga dijuluki sebagai “Cincin Api”.
3. Longsor bawah air
Tahukah Anda bahwa terdapat bangunan di dasar laut yang mirip dengan daratan, seperti bukit, lembah, dan cekungan yang sewaktu-waktu dapat meluncur? Tsunami yang disebabkan oleh tanah longsor di bawah air disebut dengan tsunami submarine longlide. Longsor bawah laut ini biasanya disebabkan oleh gempa bumi tektonik atau letusan gunung berapi bawah air. Getaran kuat yang ditimbulkan oleh tanah longsor dapat menyebabkan tsunami. Selain itu, tumbukan lempeng-lempeng tersebut di dasar laut juga dapat menyebabkan terjadinya longsor.
4. Hantaman meteor
Alasan ini memang sangat jarang, bahkan tidak ada akta yang membuktikan kalau tsunami itu diakibatkan oleh hantaman meteor . Namun, ini mungkin saja terjadi di tim. Simulasi komputer yang rumit menunjukkan bahwa jika ada meteor besar dengan diameter lebih dari 1 km akan menimbulkan bencana alam yang sangat dahsyat. Pengaruhnya nya sama seperti saat bola atau benda berat menghantam air di kolam atau ember.Tim, ini empat faktor penyebab tsunami. Sebenarnya, tsunami dapat diprediksi dengan mengamati tanda-tanda seperti mundurnya laut, perilaku hewan yang tidak normal atau aneh, dan gemuruh dasar laut. Jika tanda tersebut muncul, Anda harus waspada dan segera mengambil tindakan tepat.
Baca Juga : 7 Fenomena Alam yang Paling Menakjubkan di Dunia
4. Banjir
Banjir pula ialah salah satu musibah alam di Indonesia. Banjir ialah kejadian alam yang diisyarati dengan banyaknya air yang membanjiri area itu. Banjir bisa diakibatkan oleh curah hujan yang besar, alhasil tanggul di wilayah khusus tidak bisa menahan serta meluap. Tidak cuma itu, banjir pula dapat diakibatkan oleh resapan air ataupun drainase yang kurang baik di sesuatu area. Banjir ini sering jadi bahaya untuk kota- kota besar di Indonesia. DKI Jakarta serta sekelilingnya yang menjadi salah satu kota besar yang kerap diterpa banjir. Apalagi di dini tahun 2020, terjalin insiden banjir yang lumayan besar.
Ada banyak faktor penyebab banjir, yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Curah hujan tinggi
Menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), sejak awal tahun 2020 curah hujan ekstrim melanda wilayah Indonesia. Akibatnya intensitas air terus meningkat, dan tidak diimbangi dengan tempat berlindung.Curah hujan tinggi dan air hujan yang tidak dapat diserap dengan cepat karena arah yang lemah atau penguapan yang rendah. Banjir tidak bisa dihindari.
2. Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik karena tangan manusia maupun alam itu sendiri.
Salah satunya adalah penebangan hutan skala besar atau ilegal. Tidak ada cukup pohon akar yang dapat membantu penyerapan air, dan tidak dapat menopang tanah.
3. Pembukaan lahan
Penyebab banjir adalah pembukaan lahan baru. Biasanya saat hujan, air mudah terserap ke dalam tanah. Namun ketika hutan menjadi kawasan pemukiman yang tentu saja daerah tangkapan air juga akan berkurang.
4. Aliran sungai kecil
Kapasitas bengawan yang kecil sering- kali jadi salah satu pemicu banjir yang tidak terhindarkan. Terus menjadi besar curah hujan hendak terus menjadi banyak air yang wajib ditampung bengawan. Tetapi sebab ketidakseimbangan itu, air kesimpulannya hendak terbawa ke zona sekelilingnya.
5. Buang sampah sesuka hati
Pemicu banjir selanjutnya merupakan tangan orang tidak melindungi kebersihan area. Keiasaan membuang sampah asal- asalan menimbulkan banyak saluran air tersendat. Sedang terdapat masyarakat yang membuang sampah ke bengawan serta setelah itu menutup bagian ambang bengawan, kesimpulannya kubangan yang tidak melegakan wajib meluap. Sampah yang dibuang di jalur bisa jadi pula jadi faktornya, banyak di antara lain terperangkap di comberan serta saluran air. Kesimpulannya, mereka terkumpul di sesuatu tempat, alhasil air tidak dapat mengalir dengan wajar.
Baca Juga : 7 Kecelakaan Maut Bus dan Cerita Jalur Tengkorak di Indonesia
5. Tanah Longsor
Tanah gogos pula masuk dalam catatan musibah alam yang kerap terjalin di Indonesia. Musibah alam semacam itu umumnya terjalin sebab pergerakan batangan ataupun bebatuan yang jatuh di lereng bukit. Tanah longsor bisa jadi sudah menghantam pemukiman di kaki gunung. Pada bertepatan pada 31 Desember 2018 terjalin gogos di Sirnaresmi, Dusun Cigarehong, Desa Cipmapag, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ada banyak faktor penyebab tanah longsor, yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Erosi tanah
Erosi tanah adalah penyebab umum. Erosi yang disebabkan oleh aliran hujan, sungai, badai, banjir atau gelombang, dll. Mengikis kaki lereng hingga menjadi lebih curam.
2. Curah hujan tinggi
Tanah gogos pula masuk dalam catatan musibah alam yang kerap terjalin di Indonesia. Musibah alam semacam itu umumnya terjalin sebab pergerakan batangan ataupun bebatuan yang jatuh di lereng bukit. Tanah longsor bisa jadi sudah menghantam pemukiman di kaki gunung. Pada bertepatan pada 31 Desember 2018 terjalin gogos di Sirnaresmi, Dusun Cigarehong, Desa Cipmapag, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
3. Getaran
Guncangan alam, fibrasi mesin, pemakaian materi peledak, kemudian rute alat transportasi, serta sering- kali petir, bisa menimbulkan fibrasi tanah. Fibrasi kecil bisa menimbulkan retakan, serta bila didiamkan, bersamaan durasi bisa menimbulkan tanah gogos. Terlebih di wilayah perbukitan, fibrasi lebih bisa jadi terjalin dampak alat transportasi berat.
4. Hutan Gundul
Penyebab longsor berikutnya adalah penggundulan hutan akibat pembalakan liar. Pepohonan,paling utama yang berada di wilayah perbukitan, berfungsi besar dalam menopang . Akar pohon dapat menampung air dan memperkuat struktur tanah, sehingga tidak mudah terjadi longsor.
5. Lereng dan tebing
Proses pembentukan tebing atau lereng yang curam merupakan lintasan angin dan air di sekitarnya yang berdampak pada erosi. Apakah Anda memiliki pengalaman ini di daerah Anda? Berhati-hatilah karena rawan longsor.
6. Lahan pertanian landai
Menebang pohon besar dapat membuka lahan, dan tata letak yang tidak tepat dapat menyebabkan tanah longsor. Akar tanaman kecil dan tidak cukup kuat untuk menahan struktur tanah.
7. Hancurkan batu itu
Batuan yang berada di lereng, seperti batuan sedimen vulkanik dan batuan sedimen kecil. Biasanya memiliki watak ataupun daya pelapukan, gampang mengganggu tanah serta menimbulkan longsor.
8. Tanah tidak kokoh
Tanah yang padat menjadi penyebab terjadinya longsor susulan, seperti tanah liat. Ini rapuh di musim panas dan lunak di musim hujan. Waspadalah terhadap mereka yang tinggal di perbukitan dekat tanah ini.
6. Kekeringan
Bencana alam yang sering melanda Indonesia adalah kekeringan. Bencana alam seperti itu biasanya terjadi saat memasuki musim kemarau.
Ketika air yang tersedia mulai berkurang atau bahkan habis, warga tidak dapat memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Enak dimakan, dan bisa digunakan untuk mandi, cuci toilet, dan irigasi sawah.Belum lama ini, akibat minimnya curah hujan, beberapa wilayah di Indonesia juga mengalami kekeringan. Padahal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau yang disingkat dengan (BNPB) pada Agustus 2018, banyak daerah / kota di 8 provinsi di Indonesia yang mengalami kekeringan, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, Jawa Timur, DIY, Banten, NTT. Lampung.
Ada banyak faktor penyebab kekeringan, yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Lokasi geografis
Indonesia ada di ekuator. Letak negara ini diapit oleh 2 benua dan 2 samudra. Secara geografis, Indonesia juga terletak pada daerah “monsun” yang merupakan fenomena alam, sering terjadi perubahan iklim dan juga cuaca yang lain dar biasanya yang merujuk pada ekstrem akibat perubahan tekanan udara dari darat.
2. Kurangnya zona absorpsi
Konversi lahan terbuka hijau yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal akan mempengaruhi status cadangan airtanah. Wajar bila tanah dapat menyerap air hujan maka harus ditutup dengan beton agar air tidak meresap ke dalam tanah. Cadangan air yang berkurang di tanah akan berdampak buruk berupa kekeringan.
3. Air limbah
Penggunaan air tanah yang boros menyebabkan kekeringan di beberapa daerah. Saat musim kemarau tiba, dampak air yang terbuang semakin parah. Umumnya penggunaan air yang berlebihan ini dapat disebabkan oleh kebiasaan rumah tangga yang menggunakan air secara berlebihan atau petani yang menggunakan air dalam jumlah besar untuk mengairi sawahnya. Jika dilakukan secara terus menerus akan berdampak pada menipisnya sumber daya air.
4. Sedikit curah hujan
Di Indonesia salah satu pemicu kekeringan merupakan pergantian hawa yang merendahkan gelombang curah hujan. Rendahnya curah hujan diakibatkan oleh rendahnya tingkatan uap air serta penciptaan awan. Bila curah hujan amat sedikit, masa gersang hendak lebih jauh serta kekeringan hendak menyerang.
5. Kerusakan hidrologi
Kerusakan hidrologi, yaitu karena waduk dan saluran irigasi terisi sedimen dalam jumlah besar, fungsi hulu sungai rusak. Akibatnya, kapasitas dan daya tampung air akan sangat berkurang yang akan memicu kekeringan saat musim kemarau tiba.
6. Pemanasan global
Pemanasan garis besar yang maksudnya pemanasan garis besar memanglah sudah jadi pemicu kekeringan terbanyak tidak cuma di Indonesia namun nyaris di bumi. Memanglah, pemicu pemanasan garis besar beragam, mulai dari pencemaran sampai alat transportasi serta industri, sampai pemakaian bermacam materi kimia beresiko.